Selasa, 03 Februari 2009

Eliminate the Middleman

USTech merupakan sebuah perusahaan produsen produk elektronik dengan pangsa pasar beberapa negara di US dan Eropa. Produk yang diproduksi merupakan produk dengan kategori mid-level brand. USTech memakai jasa perusahaan lain untuk melakukan design produk. Perusahaan yang dipercaya sebagai original design manufacturer adalah TaiSource yang berpusat di Taiwan. Dalam proses kerjasamanya ternyata muncul permasalahan pada saat Joe Lin dari TaiSource memperkenalkan May Wang yang ditunjuk sebagai Chief Marketing Officer TaiSource. Chief Global Sourcing Officer USTech khawatir bahwa TaiSource akan menciptakan brand sendiri dengan bermodalkan pengalaman kerjasama dengan USTech.

Greg Jamison dan USTech Senior Vice President Dan Rollins yang melakukan kunjungan ke pabrik TaiSource di Taiwan terkejut bahwa TaiSource ternyata memiliki Divisi Sales & Marketing sendiri dan telah membangun dua pabrik yang berlokasi di Beijing dan Shanghai, yang dikhawatirkan akan memperburuk hubungan kedua perusahaan.

Atas dasar perkembangan fenomena yang terjadi pada kerjasama dengan TaiSource, USTech mulai mempertimbangkan untuk merancang pabrik sendiri di China yang berbiaya rendah, yang sudah dilakukan oleh para pesaingnya seperti CaliTech dan TexaTech juga telah memulai pabrik mereka di China.

1.Identifikasi Biaya dan Manfaat Sourcing Strategy oleh USTech
Melihat dari kerjasama antara USTech dengan TaiSource yang selama ini telah terjalin, USTech beruntung memiliki rekanan seperti TaiSource karena TaiSource merupakan perusahaan world-class research and design serta salah satu perusahaan Taiwan dengan customer terbesar. Manfaat dari USTech apabila dilihat dari segi non-monetery yaitu lebih menghemat dari sisi waktu dibandingkan apabila USTech harus mendesain dan memproduksi sendiri dimana selama ini TaiSource telah memberikan produk yang memiliki desain produk dengan kelas dunia.
Dari segi biaya USTech lebih diuntungkan dengan mengurangi biaya dalam pembuatan design yang dijalankan oleh TaiSource selain itu USTech tidak membutuhkan Divisi R&D yang menyebabkan biaya mereka semakin besar.
Menurut kelompok kami penurunan market share USTech yang terjadi salah satunya lebih disebabkan oleh kedua pesaing utamanya, yaitu CaliTech dan TexaTech lebih memiliki desain inovatif. Selain itu, kedua perusahaan tersebut juga telah membangun pabriknya di China. CFO USTech memperhitungkan bahwa kedua perusahaan pesaing tersebut dapat memotong biaya mereka hingga 20% di China, dimana biaya labor yang cukup rendah dan didukung oleh kebijaksanaan pemerintah yang menyebabkan perusahaan seperti Lenovo, BenQ, ataupun Lite-On hanya mempunyai biaya tenaga kerja, listrik, pajak hanya 5% dari total biaya produksi mereka.
Dari keuntungan diatas, USTech sebenarnya dapat membangun pabrik di China atau tetap bekerjasama dengan TaiSource yang telah terlebih dahulu membangun pabriknya di China untuk mengantisipasi indirect cost. Sehingga apabila, USTech tetap bekerjasama dengan TaiSource yang telah membangun pabriknya di Beijing, ada kemungkinan USTech dapat merebut pangsa pasarnya kembali.

2.Permasalahan Produksi dan Pemasaran TaiSource
Background dari Taisource yang merupakan perusahaan Original Design Manufacturer (ODM) yang mempunyai keunggulan dalam desain produk dengan low cost, telah menyebabkan USTech untuk mempertimbangkan kembali jika akan memutuskan hubungan dengan Taisource.
Sebenarnya dengan kemampuan serta pengalaman yang mereka peroleh dari kerjasama dengan UStech, Taisource bias saja dapat membangun brand dengan menggunakan namanya sendiri. Hal itu ditambah dengan dibangunnya dua buah pabrik di Beijing dan Shanghai yang dapat membuat biaya produksi lebih murah, selain itu dengan dibentuknya divisi marketing yang mempermudah dalam hal promosi produk perusahaan kepada konsumen.
Tetapi di sisi lain penciptaan brand juga membutuhkan biaya yang tidak murah juga, yang akan menyebabkan biaya menjadi lebih tinggi. Mulai dari biaya promosi, produksi, hingga hidden cost yang menyebabkan TaiSource harus lebih hati-hati jika ingin mempunyai brand sendiri. Apalagi, Taisource juga belum memiliki kekuatan baik nama maupun strategi yang dapat mempermudah mereka meraih pasar jika bersaing dengan pemain-pemain yang sudah ada di pasaran.
Jadi, kelompok kami menyimpulkan bahwa Taisource tetap melakukan kerjasama dengan USTech. Karena dengan melakukan strategi partnership seperti ini, kedua perusahaan dapat saling mendukung dan saling menguntungkan.

3.Penurunan Market Share dengan pengembangan Mid-Level Brand
Mennciptakan suatu produk baru dengan kondisi yang sedang dialami oleh USTech dapat dikatakan merupakan suatu celah serta peluang yang potensial. Akan tetapi hal ini harus diperhatikan juga strategi-strategi yang akan dijalankan. Pada artikel yang ada bahwa TaiSource sebagai supplier dari USTech akan mengembangkan 3 strategi sebagai bentuk dari ekspansi perusahaan yaitu :
a.Mengembangkan produksi dengan basis ke kawasan Cina yang lain, dimana hal ini akan lebih menghemat biaya dari economic of scale untuk pembelian bahan baku dan biaya produksi.
b.Mendirikan R&D officer di U.S. yang mengakibatkan hubungan antara USTech lebih dekat sehingga TaiSource lebih mudah dan cepat menangkap keinginan dari USTech dalam pengembangan inovasi produk.
c.Akan mengembangkan ekspansi-ekspansi lain nantinya dalam hal pengiriman produk ke US warehouse sehingga dapat menghemat biaya logistic.
Melihat strategi yang akan dijalankan TaiSource tersebut maka menurut kami keinginan USTech untuk mengeluarkan suatu produk baru dengan kategori mid-level brand untuk pasar Cina telah mendapatkan suatu sinyal dan peluang yang sangat bagus. Alasan kedua adalah adanya faktor pendukung, yaitu jumlah penduduk China yang begitu besar. Pasar seperti ini sangat sayang apabila dilewatkan begitu saja. Kemudian, dengan jumlah penduduk yang besar itu pula, USTech dapat mengurangi labor cost untuk melekatkan harga yang lebih murah pada produknya. Jadi dengan biaya produksi yang murah di China dan kualitas TaiSource Taiwan akan menciptakan premium brand at a lower price seperti yang direncanakan USTech. USTech dapat optimis melihat pasar yang begitu besar menanti mereka. Ditambah lagi dengan biaya dan kualitas yang terjamin menguntungkan bagi perusahaan.

4.Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dan Bentuk Kerjasama
Rencana strategi yang akan TaiSource jalankan telah benar dengan membagi (split) pekerjaan di beberapa pabriknya, yaitu di Shanghai, Beijing, ataupun di Taiwan. Dengan demikian antara satu pabrik dengan pabrik yang lain tidak akan mengetahui secara “sempurna” apa yang mereka kerjakan (untuk apa produk yang mereka hasilkan). Serta USTech dapat mempatenkan produk mereka di US, China, ataupun Taiwan.
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan oleh USTech dalam menjalin hubungan dengan TaiSource. Antara lain USTech dapat mengakuisisi TaiSource, membangun pabrik sendiri, ataupun memilih supplier lain.
Pertama jika USTech memutuskan untuk membangun pabrik sendiri maka perusahaan akan menambah biaya untuk R&D dan produksi. Kedua, jika USTech berpindah pada supplier lain di China tentunya akan membuat posisi perusahaan semakin sulit dalam persaingan karena TaiSource sejauh ini masih menjadi supplier terbaik bagi perusahaan. Tidak ada yang dapat menjamin USTech bisa memperoleh supplier sebaik TaiSource apabila mereka memutuskan hubungan kerjanya dengan TaiSource.
Bentuk kerjasama yang tepat yang dapat dilakukan oleh USTech adalah dengan mengakuisisi TaiSource. Dengan demikian, TaiSource, mau tidak mau, akan menjadi satu dengan USTech dan tidak ada kekhawatiran bagi USTech akan kehilangan supplier terbaik mereka lagi serta dapat memperkuat posisi USTech dipasar dunia dengan kerjasama yang lebih solid.

Tidak ada komentar: